Menciptakan tenaga kerja yang kompeten, tersertifikasi, dan siap menghadapi tantangan industri!
PT. GAUTAMA JAYA SERTIFIKASI merupakan lembaga pelatihan dan sertifikasi profesi resmi yang fokus pada peningkatan kompetensi SDM di berbagai sektor industri. Hadir dengan program K3, BNSP, ISO, dan lainnya — terpercaya, legal, dan berpengalaman.
posisi atau jabatan dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk merencanakan, mengawasi, dan melaksanakan kegiatan pelatihan dan pengembangan kompetensi karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan perusahaan.
Manajer Human Capital (MHC) bertanggung jawab untuk mengelola karyawan sebagai aset berharga, berfokus pada peningkatan nilai dan keunggulan kompetitif organisasi melalui pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan potensi mereka. Peran MHC meliputi perencanaan strategis SDM, perekrutan dan pengembangan talenta, manajemen kinerja, serta memastikan budaya kerja yang positif dan produktif demi mencapai tujuan bisnis perusahaan.
Surat Izin Operator (SIO) yang dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) sebagai bukti kompetensi dan kewenangan seseorang untuk mengoperasikan jenis alat berat tertentu, seperti excavator, crane, atau bulldozer.
Transportasi kereta api memegang peranan penting dalam mobilitas masyarakat dan pengangkutan barang di banyak negara, termasuk Indonesia. Sebagai tulang punggung jaringan transportasi, angkutan jalan rel harus beroperasi dengan tingkat keselamatan dan efisiensi yang tinggi. Untuk mencapai hal ini, diperlukan operator yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki sertifikasi yang diakui.
Belt conveyor umumnya agak sama dalam konstruksi yang terdiri dari frame metal dengan roller pada ujung bed yang flat metal. Perawatan belt conveyor tidak hanya termasuk perawatan belt itu sendiri tetapi juga termasuk perawatan dan pemeliharaan dari frame dan aksesoris-aksesoris.
Mengoperasikan berbagai jenis mesin produksi dan perkakas konvensional, seperti mesin bubut, milling, dan drilling, mulai dari menghidupkan hingga mematikan mesin.
Tenaga kerja yang kompeten dan memiliki kewenangan untuk mengoperasikan mesin produksi yang menggunakan sistem terkomputerisasi (CNC), seperti mesin teksturing, spinneret, dan take up spinning.
Peran mereka krusial untuk menjaga kelancaran produksi, meliputi pemeriksaan dan pemeliharaan tanur, identifikasi dan mitigasi risiko K3, serta memastikan bahan baku memenuhi standar kualitas.
Managerial & Leadership Skills Training merupakan suatu program training yang diberikan kepada mereka yang mendapatkan suatu perubahan peran dari ‘bekerja sendiri’ menjadi bekerja ‘melalui orang lain’. Kegagalan utama yang sering dialami supervisor baru dalam menjalani proses transisi ini adalah kegagalannya untuk melihat peran barunya dan ‘kegagapan’-nya untuk mengemban tugas baru ini.
Statistical Process Control (SPC) adalah salah satu metode pengendalian kualitas yang menggunakan alat-alat statistik untuk memonitor, menganalisis, dan meningkatkan proses. Dengan penerapan SPC, perusahaan dapat mendeteksi variasi proses lebih awal, mencegah cacat produk, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Pembinaan & Sertifikasi Juru Las ini ditujukan bagi juru las agar supaya dapat melakukan pengelasan dengan aman. Pemahaman tentang pengelasan yang aman sangat penting terutama ditujukan bagi Juru Las kelas III, Kelas II dan Kelas I.
MEP Engineer adalah klasifikasi profesional single-level yang bertanggung jawab untuk perencanaan dan desain di Bidang Mekanik, Listrik, dan Pipa (MEP). Sistem termasuk mengembangkan kebijakan, standar, prosedur pemeriksaan , dan alat evaluasi untuk hal-hal yang melibatkan fasilitas MEP cabang yudisial. Dapat mempersiapkan dengan mapan dan akan meninjau gambar, spesifikasi, dan perkiraan biaya untuk sistem mekanik, listrik, dan/atau pipa di fasilitas cabang yudisial.
Kompetensi sebagai Supply Chain Manager sangat penting dalam mendukung produktivitas perusahaan. Supply Chain Manager memiliki lingkup tanggung jawab yang luas, meliputi internal supply chain maupun external supply chain (antar perusahaan). Tanggung jawab yang besar tersebut membutuhkan pengetahuan untuk pengelolaan sistem-sistem terintegrasi dalam Divisi Supply Chain, seperti pergudangan, financial, komunikasi, inventaris, dan lain-lain.
TKDN merupakan salah satu preferensi dalam menentukan pemenang dalam proses pengadaan barang/jasa di lingkungan BP MIGAS dan Departemen Perindustrian. Setiap perusahaan dituntut kemampuannya untuk senantiasa mengadaptasi perubahan tuntutan lingkungan strategis di atas. Khusus dalam bidang industri manufaktur, setiap perusahaan didorong pemerintah untuk terus meningkatkan penggunaan Komponen Dalam Negeri.
K3 Umum mencakup keselamatan dan kesehatan di berbagai sektor pekerjaan secara umum, tidak terbatas pada sektor tertentu saja. Ini termasuk pengelolaan risiko kecelakaan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, serta perencanaan dan implementasi sistem K3 yang dapat melindungi pekerja dari potensi bahaya.
Program Diklat Tally adalah investasi berharga bagi para tenaga kerja yang ingin meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam pencatatan logistik. Dengan materi pelatihan yang komprehensif dan Sertifikasi Tally yang diakui, peserta akan mampu bekerja lebih efektif dan efisien, memastikan kelancaran operasional bongkar muat di pelabuhan serta mendukung keandalan sistem logistik nasional.
Program ini mengintegrasikan perencanaan rute, pengurusan muatan domestik dan internasional, serta penerapan standar keselamatan yang tinggi. Furthermore, kualifikasi yang diperoleh membuka peluang karier yang lebih luas dan meningkatkan kepercayaan pelanggan di pasar global.
Program Pelatihan & Sertifikasi Port Facility Maintenance Planning yang diselenggarakan oleh PT Gautama Jaya Sertifikasi menyediakan pembelajaran menyeluruh mengenai pengelolaan pemeliharaan fasilitas. Dengan integrasi antara standar K3L, teknik komunikasi efektif, dan sistem inventaris yang terstruktur, peserta siap menghadapi tantangan operasional di pelabuhan. Program ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan keamanan kerja, tetapi juga membuka peluang untuk inovasi dan peningkatan kualitas layanan. Dengan demikian, perusahaan di sektor pelabuhan dapat mempertahankan keunggulan kompetitifnya di tengah dinamika industri yang terus berkembang.
Pelatihan & Sertifikasi TKBM merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja di sektor bongkar muat. Dengan materi pelatihan yang komprehensif serta dukunganpeserta akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi tenaga kerja yang profesional dan kompeten di bidang bongkar muat.
Training & Sertifikasi Manajemen Risiko Pelabuhan adalah program pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam mengelola risiko di lingkungan pelabuhan. Program ini bertujuan membekali peserta dengan kompetensi dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menanggulangi risiko operasional, hukum, dan manajerial di pelabuhan.
Diklat Manajemen Keagenan Kapal merupakan program pendidikan dan pelatihan khusus bagi para profesional yang terlibat dalam kegiatan keagenan kapal di pelabuhan. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa peserta memiliki keterampilan yang mumpuni dalam mengelola dokumen kapal, menangani proses sandar dan lepas sandar kapal, serta memahami berbagai regulasi yang berlaku di industri maritim.
Melalui Pelatihan & Sertifikasi Loading Master, para profesional yang berkecimpung di sektor pelabuhan, terminal minyak, serta industri logistik lainnya akan mendapatkan pemahaman komprehensif mengenai prosedur pemuatan dan pembongkaran muatan.
Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang strategi mitigasi bahaya, peraturan perundang-undangan terkait K3, serta praktik terbaik dalam penerapan keselamatan kerja di pelabuhan. Dengan mengikuti Training K3 Pelabuhan, tenaga kerja akan memiliki kompetensi yang diakui secara nasional melalui Sertifikasi K3 Pelabuhan yang diberikan oleh BNSP.
Melalui Pelatihan Export Import ini, peserta akan mendapatkan keterampilan teknis dan strategis dalam mengelola transaksi perdagangan lintas negara. Training Export Import dirancang secara komprehensif untuk memastikan bahwa setiap peserta mampu menerapkan prosedur ekspor dan impor sesuai dengan standar industri.
Diklat Customs Management adalah langkah strategis bagi siapa saja yang ingin menguasai prosedur dan regulasi kepabeanan dengan lebih mendalam. Pelatihan Customs Management ini dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif terkait prosedur perizinan, dokumen yang dibutuhkan, serta strategi efisiensi dalam pengurusan ekspor dan impor barang.
Program Diklat IMDG Code Penanganan & Pengangkutan Barang Berbahaya di Pelabuhan adalah investasi penting untuk meningkatkan keamanan operasional perusahaan Anda.
Program pelatihan yang fokus pada pengelolaan operasional terminal pelabuhan. Program ini dirancang untuk memastikan seluruh proses operasional berjalan sesuai standar dalam rantai pasok logistik (Supply Chain). Furthermore, Diklat BUP mencakup pemahaman mendalam tentang penerimaan, pengiriman barang, dan pengaturan lalu lintas kapal.
Training ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan peserta terhadap produk hasil industri pangan (pengolahan makanan) yang aman dan sehat di konsumsi secara benar dan tepat. Dalam training ini peserta akan mempelajari bagaimana pengolahan produk pangan yang benar, mulai dari proses awal hingga akhir.
Pelatihan ini akan membekalimu dengan dasar-dasar penting terkait ISO 9001, ISO 14001, dan ISO 45001 yang dibutuhkan di dunia kerja, khususnya di bidang K3 & HSE.
Lisensi Petugas P3K adalah bukti formal atau sertifikat yang menunjukkan bahwa seseorang telah menjalani pelatihan dan memiliki pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan untuk menjadi petugas pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
SKP Ahli K3 Umum adalah Surat Keterangan Penunjukkan Ahli keselamatan dan Kesehatan Kerja. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 02 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukkan Kewajiban dan Wewenang Ahli K3.
SKP (Surat Keterangan Penunjukan) adalah sertifikasi resmi dari KEMNAKER RI yang diberikan kepada tenaga kerja yang telah mengikuti pelatihan dan diakui kompeten sebagai operator atau teknisi pesawat angkat angkut,
Tujuan Training K3 Kebakaran Kelas A Sertifikasi KEMNAKER adalah meningkatkan kompetensi peserta dalam manajemen risiko kebakaran, mengembangkan strategi pencegahan dan penanggulangan kebakaran, serta memastikan kemampuan dalam evaluasi dan implementasi sistem keselamatan kebakaran yang efektif.
Tujuan pelatihan Total Productive Maintenance (TPM) adalah untuk meningkatkan efektivitas mesin dan peralatan melalui partisipasi semua karyawan, mengurangi downtime dan biaya perawatan, meningkatkan keselamatan dan kualitas produksi, serta membangun budaya kerja yang proaktif dalam pemeliharaan dan perbaikan.
Pelatihan Effective Warehouse & Inventory Management adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional gudang, mengoptimalkan pengelolaan persediaan, mengurangi biaya penyimpanan dan penanganan, serta memastikan ketersediaan stok yang tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan produksi dan permintaan pelanggan.
Tujuan pelatihan Effective Project Management adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi proyek secara efisien, memastikan pencapaian tujuan proyek sesuai anggaran dan waktu, mengelola risiko dan perubahan proyek dengan baik, serta meningkatkan keterampilan komunikasi dan kerja tim dalam konteks proyek.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keahlian dan pemahaman peserta dalam menerapkan prinsip-prinsip higiene industri tingkat utama sesuai standar sertifikasi BNSP, yang relevan dengan industri berbagai sektor. Peserta akan mendalami teknik identifikasi, evaluasi, dan pengendalian risiko kesehatan di lingkungan kerja, termasuk manajemen bahan kimia berbahaya, debu, dan kebisingan.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang higiene industri tingkat lanjut dan penerapannya di tempat kerja. Selain itu, pelatihan ini melatih keterampilan praktis dalam mengelola risiko kesehatan secara efektif. Peserta akan dipersiapkan untuk lulus ujian sertifikasi BNSP sebagai higiene industri madya.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta dalam penerapan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) di industri pangan. Peserta akan mempelajari metode identifikasi bahaya, analisis risiko, dan penentuan titik kendali kritis untuk memastikan keamanan pangan.
Pelatihan ini bertujuan untuk melatih peserta menjadi Food Handler dengan keahlian dalam pengelolaan higiene dan sanitasi makanan sesuai standar sertifikasi BNSP. Peserta akan mempelajari praktik higiene makanan yang baik, penanganan bahan makanan yang aman, serta sanitasi lingkungan dan peralatan.
Higiene sanitasi merupakan prasyarat dasar penerapan keamanan pangan pada organisasi rantai pangan yang bergerak di bidang jasa usaha makanan, meliputi: rumah makan, restoran, hotel, jasa boga, instalasi gizi rumah sakit, salad bar pada ritel pangan, kantin/pujasera, dan bentuk jasa usaha makanan lainnya.
Meningkatkan pemahaman peserta tentang prinsip-prinsip kebersihan dan sanitasi makanan, memastikan praktik pengelolaan makanan yang aman dan higienis, mencegah kontaminasi dan penyakit bawaan makanan, serta memenuhi standar kesehatan dan peraturan yang berlaku di lingkungan kerja.
Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta dalam melakukan Hazard Operability Study (HAZOP) yang efektif di industri. Peserta akan mempelajari metode identifikasi dan analisis potensi bahaya operasional serta teknik mitigasi risiko yang komprehensif.
Pelatihan ini bertujuan untuk melatih peserta menjadi Pengawas Utama Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan (K3) di sektor migas sesuai dengan standar sertifikasi BNSP. Peserta akan mempelajari manajemen risiko tingkat lanjut, strategi pengawasan operasional yang efektif, serta kebijakan keselamatan yang komprehensif untuk lingkungan kerja migas.
meningkatkan kompetensi pengawas K3 di industri migas dengan fokus pada penerapan standar keselamatan kerja yang ketat. Peserta akan mempelajari identifikasi dan mitigasi risiko, pemahaman regulasi K3 migas, serta teknik pengawasan lapangan yang efektif
Memberikan sertifikasi kompetensi kerja nasional dalam bidang K3 terutama yang terkait dengan Industri Migas. SDM yang berkualitas dan berkompeten ini diperlukan mengingat tingginya potensi kecelakaan dan kebakaran mulai dari proses produksi, pengolahan sampai dengan transportasi dalam Industri Migas
Memberikan sertifikasi kompetensi kerja nasional dalam bidang K3 terutama yang terkait dengan Industri Migas. SDM yang berkualitas dan berkompeten ini diperlukan mengingat tingginya potensi kecelakaan dan kebakaran mulai dari proses produksi, pengolahan sampai dengan transportasi dalam Industri Migas
Setelah mengikuti training peserta mampu : Mengerti dan Memahami Proses Bidang Penyelidikan Seismik serta mampu mengikuti ujian Sertikasi Tenaga Teknik Khusus Bidang Penyelidikan Seismik Migas dengan lancar.
Tujuan pelatihan Operator Overhead Crane Tingkat 3 Sertifikasi KEMNAKER adalah meningkatkan keterampilan peserta dalam operasi dan pemeliharaan Overhead Crane, memahami standar keselamatan yang berlaku, serta memastikan kesiapan dalam mengoperasikan crane dengan aman dan efisien untuk mengurangi risiko kecelakaan dan kerugian di tempat kerja.
Tujuan pelatihan Operator Overhead Crane Tingkat 2 Sertifikasi KEMNAKER adalah untuk tenaga yang terampil dalam operasi dan pemeliharaan Overhead Crane dengan mematuhi standar keselamatan yang berlaku. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan bahwa peserta memiliki kesiapan untuk menjalankan tugas secara aman dan efisien, serta mengurangi potensi kecelakaan dan kerugian di lingkungan kerja.
Tujuan pelatihan Operator Overhead Crane Tingkat 1 Sertifikasi KEMNAKER adalah untuk tenaga yang terampil dalam operasi dan pemeliharaan Overhead Crane, serta memastikan penerapan standar keselamatan tertinggi. Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan peserta agar mampu mengawasi dan mengoordinasikan operasi crane dengan presisi dan keamanan yang maksimal, meminimalkan potensi risiko kecelakaan dan kerugian di lingkungan kerja.
Tujuan pelatihan Operator Tower Crane Tingkat 3 Sertifikasi Kemenaker adalah meningkatkan keterampilan peserta dalam operasi dan pemeliharaan tower crane, memahami standar keselamatan yang berlaku, serta memastikan kesiapan dalam mengoperasikan crane dengan aman dan efisien untuk mengurangi risiko kecelakaan dan kerugian di tempat kerja.
Tower crane merupakan alat berat yang vital dalam industri konstruksi. Pengoperasiannya yang aman dan efisien sangatlah penting untuk menghindari kecelakaan dan memastikan kelancaran proyek. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mempekerjakan operator tower crane yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang memadai.
Operator Tower Crane Tingkat 1 Sertifikasi Kemenaker adalah untuk tenaga yang terampil dalam operasi dan pemeliharaan tower crane, serta memastikan penerapan standar keselamatan tertinggi. Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan peserta agar mampu mengawasi dan mengkoordinasi operasi crane dengan presisi dan keamanan yang maksimal, meminimalkan potensi risiko kecelakaan dan kerugian di lingkungan kerja.
Operator Rigger yang terlatih dan bersertifikat memiliki pengetahuan dan keterampilan mumpuni dalam mengidentifikasi potensi bahaya, menerapkan teknik pengikatan yang aman, serta memilih alat bantu angkat dan angkut yang tepat. Hal ini meminimalisir risiko kecelakaan kerja dan menjaga keselamatan seluruh personel di tempat kerja Berdasarkan Permenaker No. 8 Tahun 2020 tentang K3 Pesawat Angkat dan Angkut
Di lingkungan kerja, berbagai risiko kesehatan sering kali tidak terlihat namun memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan pekerja dan produktivitas perusahaan. Dampaknya, perusahaan dapat mengalami peningkatan biaya kesehatan, penurunan produktivitas, dan bahkan kehilangan tenaga kerja yang terampil akibat penyakit akibat kerja. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan komprehensif melalui Health Risk Assessment (HRA), yang melibatkan identifikasi, penilaian, dan pengelolaan risiko kesehatan di tempat kerja, berdasarkan Nomor Regulasi PP 50 Tahun 2012 Krit 2.1.1 (bukan peraturan langsung).
Meningkatkan kompetensi tenaga paramedis dalam memahami prinsip-prinsip higiene perusahaan dan keselamatan kerja (Hiperkes) guna mendukung kesehatan tenaga kerja. Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan mampu mengidentifikasi risiko kesehatan di tempat kerja, memberikan pertolongan pertama, serta melakukan pemantauan dan penyuluhan kesehatan di lingkungan kerja. Peserta juga akan memahami cara melakukan pemeriksaan kesehatan sesuai standar dan mampu bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengelola kesehatan pekerja secara efektif.
Training Penyakit Akibat Kerja (PAK) Sertifikasi KEMNAKER – Di banyak tempat kerja, pekerja sering terpapar risiko kesehatan yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja, seperti gangguan pernapasan, gangguan kulit, hingga penyakit jantung. Risiko ini sering kali muncul akibat faktor-faktor lingkungan kerja yang tidak terkontrol, seperti paparan bahan kimia berbahaya, kebisingan, atau kondisi fisik yang tidak ergonomis.
Tujuan pelatihan Medical Aspects of Fitness For Work (Fitness For Duty) Sertifikasi KEMNAKER adalah meningkatkan pemahaman peserta tentang aspek medis kebugaran kerja, memastikan kemampuan evaluasi kesehatan pekerja, serta mengembangkan kebijakan untuk menjaga keselamatan dan produktivitas di tempat kerja.
Penting untuk mengendalikan gangguan pendengaran di tempat kerja karena dampak jangka panjangnya yang serius terhadap kesehatan pekerja selain itu dengan melakukan pengendalian ini juga sebagai bentuk kepatuhan terhadapi Permenaker 5 Tahun 2018, mempertahankan produktivitas, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman bagi semua karyawan.
Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air (PPPA) adalah personil yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab internal terhadap pencegahan dan penanggulangan pencemaran air yang disebabkan dari seluruh kegiatan produksi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.5/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2018 tentang Standar dan Sertifikasi Kompetensi Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah dan Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air bahwa penanggung jawab pengendalian pencemaran air dalam melaksanakan tugasnya wajib memiliki kompetensi sebagaimana yang dimaksud adalah sertifikat kompetensi.
Sektor Industri memiliki andil yang besar terhadap dampak positif bagi kehidupan manusia. Akan tetapi bagi lingkungan, industri justru mengakibatkan dampak negatif seperti pencemaran lingkungan. Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPA) adalah personil yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab terhadap penyusunan rencana, pengoperasian dan pengoptimalisasian pengoperasian instalasi air limbah, perawatan instalasi air limbah, serta melaksanakan tanggap darurat dalam pengoperasian instalasi air limbah.
Pelatihan HR Manager merupakan program pelatihan dan sertifikasi yang diberikan untuk level manager bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para professional SDM untuk mengelola aspek-aspek kritis.
Pengawas operasional pertama adalah seseorang yang tugas dan tangung jawabnya membawahi langsung para karyawan tingkat pelaksana atau yang lebih dikenal dengan Frontliner Supervisor dalam wilayah perusahaan pertambangan sesuai dengan Keputusan Dirjen Geologi dan Sumber Daya Mineral No. 0228.K/40/djg/2003 tentang kompetensi pengawas operasional pada perusahaan pertambangan mineral dan batu bara serta panas bumi.
Sertifikasi HR Staff merupakan Program Pelatihan yang diberikan untuk level staf untuk mengembangkan sumber daya manusia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi personil untuk melaksanakan tugas sumber daya manusia pada skala global.
kegiatan pengawasan dan pengendalian yang memastikan perancah (scaffolding) dipasang, digunakan, dipelihara, dan dibongkar sesuai dengan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berlaku, serta standar perencanaan dan pelaksanaannya. Supervisor perancah bertanggung jawab atas manajemen tim, memastikan kepatuhan pada prosedur, dan memelihara lingkungan kerja yang aman dan kolaboratif.
Di bidang industri dan jasa, semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan penggunaan forklift di lokasi manufaktur. Tentunya karen forklift membantu untuk mengangkat dan memindahkan barang dengan mudah dan cepat. Meskipun terlihat aman, forklift juga merupakan salah satu potensi kecelakaan yang timbul di tempat kerja. Oleh karena itu, forklift harus dikemudikan oleh operator yang terlatih.
Di bidang industri dan jasa, semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan penggunaan forklift di lokasi manufaktur. Tentunya karen forklift membantu untuk mengangkat dan memindahkan barang dengan mudah dan cepat. Meskipun terlihat aman, forklift juga merupakan salah satu potensi kecelakaan yang timbul di tempat kerja. Oleh karena itu, forklift harus dikemudikan oleh operator yang terlatih.
Operator bersertifikat telah memenuhi standar kompetensi dan pengetahuan yang ditetapkan oleh Kemnaker. Mereka telah terbukti memiliki kemampuan untuk mengoperasikan mobile crane (dengan kapasitas beban lebih dari 100 ton) dengan aman dan efisien.
Operator bersertifikat telah memenuhi standar kompetensi dan pengetahuan yang ditetapkan oleh Kemnaker. Mereka telah terbukti memiliki kemampuan untuk mengoperasikan mobile crane (dengan kapasitas beban lebih dari 100 ton) dengan aman dan efisien.
Operator bersertifikat telah memenuhi standar kompetensi dan pengetahuan yang ditetapkan oleh Kemnaker. Mereka telah terbukti memiliki kemampuan untuk mengoperasikan mobile crane (dengan kapasitas beban lebih dari 100 ton) dengan aman dan efisien.
Dalam rangka pemaketan SKKNI dipergunakan peta KKNI Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi serta Panas Bumi Sub Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi Hulu Hilir/Supporting Bidang Instrumentasi Sub Bidang Perawatan Peralatan Instrumentasi dan Sub Bidang Kalibrasi.
Kursus ini dirancang bagi mereka yang ingin bekerja sebagai Tug Officer / Tug Master. Yaitu untuk memberikan pengetahuan (technical skill) dan wawasan kepada Tug Officer/Tug Master di bidang tug Operation kapal di pelabuhan, dengan standar dasar/lanjutan keterampilan tug Operation di pelabuhan.
CSMs digunakan untuk memonitoring penerapan sistem K3 mulai dari rencana penerapannya, rancangan program, penerapan K3LL, penggunaan alat keselamatan, sertifikasi keahlian dan sertifikasi HSE untuk meminimalisir resiko kecelakaan kerja untuk semua pekerja yang ada di perusahaan.
Untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja, perusahaan perlu mengadakakan analisa pada setiap kecelakaan yang terjadi dan langsung mengambil tindakan perbaikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di kemudian hari. Kemampuan untuk melakukan analisa hanya dapat dilakukan seorang ahli yang memiliki seritifikasi kompetensi di bidang K3. Hal ini mengacu pada SKKNI K3 Nomor KEP.42/MEN/III/2008 dan SKKNI No. KEP.248/MEN/V/2007.
Sistem atau teori pembuktian sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) secara legalitas dalam praktik tidak dapat mengakomodir dan diterapkan secara formiel sebagai landasan yuridis manakala alat-alat bukti yang dipergunakan untuk melakukan suatu Cyber Crime dengan menggunakan media teknologi canggih (dunia maya).
Dalam rangka pemaketan SKKNI dipergunakan peta KKNI Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi serta Panas Bumi Sub Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi Hulu Hilir/Supporting Bidang Instrumentasi Sub Bidang Perawatan Peralatan Instrumentasi dan Sub Bidang Kalibrasi.
Sertifikasi ini membantu profesional proyek untuk memahami prinsip-prinsip manajemen proyek, praktik terbaik, dan bagaimana menerapkan konsep-konsep tersebut dalam berbagai jenis proyek
Deteksi gas meliputi pengujian untuk oksigen, gas beracun dan mudah terbakar Gas menggunakan peralatan deteksi gas portabel dan merupakan bagian integral dari pembentukan Sistem Aman Karya.
Selain untuk memenuhi persyaratan salah satu program pemerintah, diharapkan peserta mampu bekerja secara aman di ruang terbatas/tertutup dan melaksanakan prosedur kerja sesuai dengan program memasuki ruang terbatas/tertutup dalam rangka pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta kegiatan keselamatan kerja lainnya.
Program Pelatihan Petugas K3 Madya di Ruang Terbatas (Confined Space) merupakan program untuk memenuhi ketentuan pemerintah No.KEP.113/DJPPK/IX/2006 tentang Kompetensi, Kurikulum dan Persyaratan Khusus Petugas Keselamatan & Kesehatan Kerja Madya Ruang Terbatas (Confined Space). Selain untuk memenuhi persyaratan salah satu program pemerintah, diharapkan peserta mampu bekerja secara aman di ruang terbatas/tertutup dan melaksanakan prosedur kerja sesuai dengan program memasuki ruang terbatas/tertutup dalam rangka pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta kegiatan keselamatan kerja lainnya.
Program Sertifikasi K3 Teknisi Pestisida dirancang untuk meningkatkan kompetensi teknisi pestisida dalam penanganan, penyimpanan, dan pembuangan pestisida secara aman. Pelatihan ini mencakup aspek hukum, regulasi, risiko, prosedur keselamatan kerja, dan penggunaan APD yang tepat. Program ini bertujuan untuk meminimalkan paparan bahan kimia berbahaya, memastikan keselamatan kerja, dan mendukung keberhasilan program K3 secara keseluruhan, serta menunjukkan komitmen perusahaan terhadap perlindungan tenaga kerja dan lingkungan
Personel yang bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja yang berinteraksi dengan asbes, termasuk melakukan identifikasi risiko, mengendalikan bahaya seperti debu asbes, memastikan penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tepat seperti respirator dan pakaian pelindung, memberikan pelatihan, dan mematuhi peraturan terkait penanganan dan pembuangan bahan asbes sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja No PER.03/MEN/1985.
Program ini mencakup pelatihan teori dan praktik penggunaan alat pemadam, evakuasi, serta prosedur tanggap darurat kebakaran. Peserta yang mengikuti pembinaan ini akan mendapatkan sertifikasi kompetensi, yang diakui oleh Kemnaker, sebagai petugas peran kebakaran kelas B yang siap menjalankan tugas perlindungan kebakaran di tempat kerja.
Terjatuh dari ketinggian adalah salah satu penyebab kematian paling umum di lokasi konstruksi, tetapi dalam setiap jenis usaha, bekerja di ketinggian adalah kegiatan berisiko tinggi. Bekerja dari tangga, perancah dan platform adalah contoh yang jelas, tetapi ada banyak kegiatan yang lebih di mana orang dituntut untuk bekerja di ketinggian.
Bekerja pada ketinggian atau working at height mempunyai potensi bahaya yang besar. Ada berbagai macam metode kerja di ketinggian seperti menggunakan perancah, tangga, gondola dan sistem akses tali (Rope Access Systems).
Pelatihan ini diikuti oleh personil yang bekerja penuh pada perusahaan dan bertanggung jawab dalam proses produksi, penyimpanan, pergudangan, pengangkutan bahan kimia berbahaya serta petugas K3 dan koordinator K3.
Pelatihan ini peserta dilatih untuk menjadi calon Ahli K3 Kimia di tempat kerjanya seperti yang dimaksud UU No.1 Tahun 1970 dan peraturan pelaksanaannya tentang pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja sesuai Keputusan Menaker No.KEP.187/MEN/1999 dengan waktu penyelenggaraan selama 120 jam pelajaran.
pelatihan dan sertifikasi yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada petugas K3 agar mampu bekerja dengan aman di ruang terbatas, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pelatihan ini mencakup identifikasi bahaya, penggunaan APD, prosedur kerja aman, dan tindakan tanggap darurat di ruang terbatas
Setiap proses pekerjaan di perusahaan beresiko mengakibatkan kecelakaan kerja dari mulai ringan sampai dengan berat. Kecelakaan tersebut bisa terjadi karena kondisi tempat kerja yang tidak aman (Unsafe Condition) maupun karena kelalaian pekerja (Unsafe Action).
Pelatihan dan sertifikasi Hiperkes (Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja) untuk dokter adalah program pelatihan yang bertujuan untuk membekali dokter dengan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kesehatan kerja, khususnya dalam hal higiene perusahaan, ergonomi, dan kesehatan kerja. Sertifikasi ini dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (KEMNAKER) RI dan berlaku sebagai persyaratan untuk bekerja sebagai dokter perusahaan atau paramedis di perusahaan.
Dalam bidang kesehatan kerja kita mengenal suatu pendekatan pencegahan penyakit akibat kerja yang disebut Hygiene Industri atau Hiperkes (Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja). Hiperkes adalah lapangan ilmu kesehatan dan keselamatan kerja yang mengurusi problematic kesehatan dan keselamatan pekerja secara menyeluruh.
Pesawat Angkat dan Angkut adalah suatu peralatan yang sangat berguna bagi proses industri khususnya dalam pemindahan barang. Pesawat Angkat dan Angkut merupakan peralatan teknik yang mengandung resiko bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja bilamana tidak ditangani secara baik dan benar.
Tingginya resiko kecelakaan kerja di Bidang Pesawat Uap dan Bejana Tekan (PUBT) membuat perusahaan semakin waspada akan bahaya yang mungkin ditimbulkan dari kecelakaan kerja PUBT. Perlu peran seorang Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan yang melakukan fungsi pengawasan dan kontrol yang optimal di perusahaan untuk mengelola risiko yang mungkin timbul. Oleh karena itu guna menghindari agar tidak terjadi kecelakaan atau peledakan, sangat penting untuk melakukan prosedur pengoperasian PUBT sesuai dengan standar yang berlaku.
Ahli K3 Spesialis Pesawat Tenaga dan Produksi (PTP) adalah tenaga ahli yang memiliki keahlian khusus di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang berkaitan dengan pesawat tenaga dan produksi. Mereka ditunjuk untuk mengawasi ditaatinya peraturan perundang-undangan K3 di bidang ini.
Setiap pelaku dalam proses produksi harus dapat memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengoperasian setiap peralatan di tempat kerja, dimana dioperasikan pesawat angkat angkut baik di tempat kerja industri maupun proyek-proyek konstruksi seperti crane, overhead crane, forklift, dan peralatan sejenis lainnya yang dapat menimbulkan kecelakaan karena beban lebih, konstruksi tidak layak pakai dan penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kerugian korban jiwa/tenaga kerja sebagai asset perusahaan dan orang lain di tempat kerja.
K3 lingkungan kerja adalah upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi pekerja. Ini melibatkan pengendalian faktor-faktor lingkungan kerja yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan pekerja, serta penerapan praktik-praktik higiene dan sanitasi yang baik.
Pelatihan Teknisi K3 Listrik adalah salah satu pelatihan K3 yang bertujuan untuk mengurangi potensi resiko dalam kecelakaan kerja. Pelatihan Teknisi K3 Listrik di rancang untuk membekali pekerja akan kebutuhan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan pemasangan dan pemeliharaan pada pembangkit, transmisi, distribusi, dan pemanfaatan listrik di tempat kerja.
Auditor SMK3 adalah profesional yang bertugas melakukan audit terhadap penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di suatu perusahaan. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan terkait K3 dan standar yang ditetapkan.
Program pelatihan yang bertujuan untuk membekali individu dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pelatih (trainer) yang efektif. Pelatihan ini berfokus pada pengembangan kemampuan peserta dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi program pelatihan, serta memfasilitasi pembelajaran yang interaktif dan efektif.
Pengawas operasional madya adalah seseorang yang tugas dan tanggung jawabnya membawahi level Lower Management atau Frontliner Supervisor dalam wilayah perusahaan pertambangan sesuai dengan Keputusan Dirjen Geologi dan Sumber Daya Mineral No. 0228.K/40/djg/2003 tentang kompetensi pengawas operasional pada perusahaan pertambangan mineral dan batu bara serta panas bumi.
Seorang Ahli K3 Umum bertugas untuk merancang, mengelola, serta memastikan penerapan sistem manajemen K3 yang efektif di tempat kerja. Mereka juga berperan dalam pelatihan, pengawasan, dan pemeriksaan berkala terhadap penerapan K3 di perusahaan atau organisasi.
HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) adalah sistem manajemen keamanan pangan yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya yang dapat menyebabkan produk pangan menjadi tidak aman. Sistem ini berbasis sains dan berfokus pada pencegahan, bukan hanya pengujian produk akhir. HACCP penting untuk memastikan keamanan produk pangan dan mengurangi risiko kontaminasi.
Petugas K3 Rumah Sakit di Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja dengan memastikan penerapan standar keselamatan yang ketat untuk tenaga medis dan pasien. Mereka juga bertanggung jawab dalam pengendalian risiko, pelatihan, dan pengawasan penggunaan alat pelindung diri guna mencegah kecelakaan dan infeksi di
lingkungan rumah sakit.
Sertifikasi ini mencakup berbagai aspek, seperti manajemen gudang, transportasi, pengadaan, dan distribusi barang. Sertifikat logistik penting untuk meningkatkan profesionalisme dan kredibilitas di industri logistik.
Ahli K3 Muda Lingkungan Kerja adalah profesional yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang berfokus pada lingkungan kerja. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan lingkungan kerja aman, sehat, dan sesuai dengan standar K3 yang berlaku.
TKBT Tingkat 2, atau Tenaga Kerja Bangunan Tinggi Tingkat 2, adalah pelatihan lanjutan bagi pekerja yang bekerja di ketinggian dengan tingkat risiko lebih kompleks. Pelatihan ini membekali pekerja dengan keterampilan dan pengetahuan tentang keselamatan kerja di ketinggian, termasuk kemampuan bergerak secara vertikal dan horizontal, penggunaan sistem katrol, serta penanganan keadaan darurat.
POP (Pengawas Operasional Pertama) Pertambangan BNSP adalah sertifikasi kompetensi untuk pengawas operasional di sektor pertambangan yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikasi ini bertujuan untuk memastikan pengawas memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengawasi operasional pertambangan dengan aman dan sesuai standar.
Perusahaan wajib menyediakan Petugas P3K dan Fasilitas P3K di tempat kerja berdasarkan jumlah karyawan beserta potensi bahaya yang ada di perusahaan. Petugas P3K di perusahaan memiliki peran krusial dalam memberikan pertolongan pertama kepada karyawan yang mengalami kecelakaan atau masalah kesehatan darurat.
Auditor SMK3 adalah profesional yang bertugas melakukan audit terhadap penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di suatu perusahaan. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan terkait K3 dan standar yang ditetapkan.
Pelatihan Teknisi K3 Perancah adalah program pelatihan yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga ahli dalam bidang perancah (scaffolding) yang kompeten dan profesional, dengan fokus pada penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Program ini mencakup pelatihan teori dan praktik penggunaan alat pemadam, evakuasi, serta prosedur tanggap darurat kebakaran. Peserta yang mengikuti pembinaan ini akan mendapatkan sertifikasi kompetensi, yang diakui oleh Kemnaker, sebagai petugas peran kebakaran kelas D yang siap menjalankan tugas perlindungan kebakaran di tempat kerja.
Petugas Peran Kebakaran Kelas D adalah elemen penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran di tempat kerja. Pelatihan dan sertifikasi yang mereka dapatkan memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi situasi darurat kebakaran dengan efektif dan aman, serta membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman bagi semua.
Mengikuti pelatihan Ahli K3 Umum (AK3U) tidak hanya memberikan manfaat dalam hal pengetahuan dan sertifikasi, tetapi juga membuka peluang karir yang luas. Dengan sertifikat Ahli K3 Umum yang diakui oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker RI)
Mengikuti pelatihan Ahli K3 Umum (AK3U) tidak hanya memberikan manfaat dalam hal pengetahuan dan sertifikasi, tetapi juga membuka peluang karir yang luas. Dengan sertifikat Ahli K3 Umum yang diakui oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker RI)
Program Refreshment K3 adalah program pelatihan untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi para pekerja yang telah memiliki sertifikasi K3 sebelumnya. Tujuannya adalah agar para peserta tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru dalam regulasi, risiko kerja, dan praktik K3 di dunia industri.